BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan Tuhan
di muka bumi ini karena manusia memiliki akal pikiran yang dapat berkembang.
Hal inilah yang menjadi kelebihan manusia dibandingkan makhluk-makhluk lain
yang diciptakan Tuhan di muka bumi. Namun, kebutuhan setiap manusia
berbeda-beda berdasarkan lingkungan tempat tinggalnya dan akhirnya manusia
memiliki kebutuhan yang sama akan terbentuk menjadi satu kelompok dengan
sendirinya, karena sifat akal manusia yang unik maka akhirnya setiap kelompok
akan membuat suatu ciri khas tersendiri dan akhirnya berbagai macam budaya pun
terbentuk.
B. Rumusan Masalah
- Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk berbudaya?
- Apakah kaitan antara manusia dengan kebudayaan ?
- Apakah perwujudan kebudayaan dalam kehidupan manusia?
- Apakah yang menyebabkan manusia disebut makhluk yang berbudaya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia Sebagai Makhluk
Berbudaya
Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens”
(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi
(mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu.
Budaya
atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur.
Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni.
Berikut ini adalah beberapa pengertian budaya
berdasarkan para ahli:
- E.B. Taylor: 1871 berpendapat bahwa budaya adalah: Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
- Koentjaraningrat: 1979 yang mengartikan budaya dengan: Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Manusia sebagai Makhluk Berbudaya berarti manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dari makhluk – makhluk lain yang diciptakan di muka bumi ini yaitu manusia memiliki akal yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan di muka bumi ini.
B.
Kaitan Antara Manusia dengan Kebudayaan
Budaya
sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap dan
berperilaku. Seperti apa yang dikatakan Kluckhohn dan Kelly bahwa “Budaya
berupa rancangan hidup” maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan prima yang
kita warisi melalui proses belajar dan menjadi sikap perilaku manusia
berikutnya yang kita sebut sebagai nilai budaya.
Berdasarkan
penjelasan di atas, kaitan antara manusia dan kebudayaan manusia adalah
kebudayaan adalah hasil dari ide, gagasan dan pemikiran baik nyata ataupun
abstrak dan juga sebagai rancangan hidup masa depan.. Jadi dapat diartikan pula
bahwa semakin tinggi tingkat kebudayaan manusia, semakin tinggi pula tingkat
pemikiran manusia tersebut. Dan kebudayaan itu digunakan untuk melangsungkan
kehidupan bermasyarakat antar manusia karena sifat manusia yaitu makhluk sosial
yaitu manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan harus hidup dengan manusia
lainnya.
C.
Perwujudan kebudayaan
JJ.
Hogman dalam bukunya “The World of Man” membagi budaya dalam tiga wujud yaitu:
ideas, activities, dan artifacts. Sedangkan Koencaraningrat, dalam buku
“Pengantar Antropologi” menggolongkan wujud budaya menjadi:
a. Sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
b. Sebagai suatu kompleks aktifitas serta
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
c. Sebagai benda-benda hasil karya manusia
Berdasarkan bentuknya, budaya dapat dibagi menjadi 2 yaitu budaya yang bersifat abstrak dan budaya yang bersifat konkret atau nyata:
o Budaya yang bersifat abstrak: budaya
yang tidak dapat dilihat secara kasat mata karena bearada dalam pemikiran
manusia. Contohnya yaitu ide, gagasan, cita-cita dan lain sebagainya.
o Budaya yang bersifat konkret: budaya
yang berpola dari tindakan atau peraturan dan aktivitas manusia di dalam
masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan atau diphoto.
Koencaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang
terdiri atas: perilaku, bahasa dan materi.
Perilaku adalah cara bertindak atau
bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam
masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior)
masyarakatnya.
Bahasa adalah sebuah sistem simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan telinga (auditory). Ada pula yang berpendapat bahwa bahasa adalah suatu perjanjian tidak tertulis yang telah kita tandatangani dan berlaku seumur hidup. Dengan bahasa, manusia dapat berkomunikasi satu sama lain sehingga manusia dapat saling bertukar pikiran sehingga hasil dari pertukaran tersebut adalah budaya yang semakin kaya dan kebudayaan yang berkembang dan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman.
Budaya materi adalah hasil dari aktivitas atau perbuatan manusia. Bentuk materi misalnya pakaian, perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat transportasi. Substansi utama budaya adalah sistem pengetahuan, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan. Tiga unsur yang terpenting adalah sistem pengetahuan, nilai, dan pandangan hidup.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan
dari makalah ini adalah bahwa manusia dan budaya tidak dapat dipisahkan. Budaya
merupakan perwujudan dari ide dan gagasan manusia. Sedangkan kebudayaan adalah
kristalisasi dari berbagai pemikiran manusia. Sehingga tingkat kebudayaan suatu
bangsa akan berbanding lurus dengan tingkat pemikiran dan peradaban bangsa
tersebut. Karena manusia juga merupakan khalifah (pemimpin) dimuka bumi ini,
manusia harus menguasai segala sesuatu untuk memimpin bumi ini kearah yang
lebih baik. Di sinilah peran kebudayaan sebagai hasil atau perwujudan
dari berbagai gagasan manusia di bumi ini dalam tugasnya sebagai seorang
pemimpin.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
http://looking4funny.blogspot.com/2012/06/makalah-manusia-sebagai-makhluk-yang.html
http://looking4funny.blogspot.com/2012/06/makalah-manusia-sebagai-makhluk-yang.html
Keren gan, cukup membantu nih..
BalasHapusBlog Haryono
trikasih atas infonya
BalasHapushasil karya nyata manusia http://goo.gl/xDVCSW
BalasHapus